Perubahan sering kali terasa menakutkan karena ia membawa ketidakpastian. Namun, justru dalam perubahanlah kehidupan menemukan napas dan pertumbuhannya. Takut pada perubahan berarti menolak tumbuh, menolak belajar, dan menutup kemungkinan menjadi versi diri yang lebih baik. Dunia terus bergerak, dan yang bertahan bukanlah yang paling kuat, tapi yang paling mampu beradaptasi.
Sebaliknya, stagnasi adalah keadaan diam yang perlahan melumpuhkan. Ia tak selalu tampak buruk dari luar—kadang justru nyaman dan menenangkan. Namun, terlalu lama dalam zona nyaman membuat pikiran tumpul, semangat redup, dan potensi diri tak pernah benar-benar tumbuh. Ketika kita berhenti belajar, kita mulai menua—bukan dalam usia, tetapi dalam jiwa.
Karena itu, lebih baik menghadapi rasa takut dan terus bergerak, meski perlahan. Perubahan bukan musuh; ia adalah jalan. Ia mungkin membuat kita goyah, tapi juga memperkuat akar keberanian. Hidup yang dinamis, meski penuh tantangan, selalu lebih bermakna daripada hidup yang beku tanpa arah.
Tinggalkan Komentar