Dalam perjalanan hidup, kita sering mengira bahwa ketenangan hanya akan hadir ketika semua berjalan sesuai keinginan kita. Kita berpikir bahwa damai hati itu berarti segala persoalan telah selesai, semua target telah tercapai, dan semua impian telah terwujud. Padahal, ketenangan sejati justru hadir bukan karena keadaan yang sempurna, melainkan karena hati telah belajar untuk berserah.
Tenang bukan berarti semuanya sempurna. Ketenangan adalah tanda bahwa hati kita telah menerima kenyataan dengan lapang dada, percaya sepenuhnya bahwa setiap takdir yang Allah tuliskan pasti membawa kebaikan. Bahkan ketika jalan hidup terasa berliku, kita yakin bahwa rencana-Nya jauh lebih indah daripada ekspektasi kita.
Allah SWT berfirman:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 216)
Ketenangan lahir dari iman yang kokoh. Ia tidak bergantung pada situasi, tetapi pada keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Orang yang hatinya tenang akan tetap sabar dalam ujian, tetap rendah hati dalam keberhasilan, dan tetap bersyukur dalam segala keadaan.
Rasulullah S. A. W bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya."
(HR. Muslim)
Kita hidup di dunia yang penuh perubahan. Kadang kita berada di puncak kesuksesan, kadang kita harus melewati lembah ujian. Namun, jika hati telah berserah, kita akan merasakan ketentraman yang tidak bisa digoyahkan oleh apapun. Sebab kita tahu, di balik setiap kejadian, ada hikmah yang Allah sisipkan untuk mendidik jiwa kita.
Mari kita belajar untuk menenangkan hati. Bukan dengan menunggu semua masalah hilang, tapi dengan menempatkan kepercayaan penuh pada Allah. Sebab, di balik setiap rencana-Nya, selalu ada keindahan yang melampaui bayangan kita.
Dan ketika hati telah pasrah, maka dunia ini tidak lagi menjadi beban, melainkan ladang untuk menjemput ridha-Nya.
Salam Jumat Mubarak!
Tinggalkan Komentar